Bagaimana Cara Menentukan Rumus Molekul dan Kadar Unsur dalam Senyawa
Table of Contents
Cara Menentukan Kadar Unsur dalam Senyawa
Cara untuk menentukan kadar unsur dalam sebuah senyawa adalah dengan cara melakukan perbandingan massa dan kadar unsur dalam suatu senyawa berdasarkan rumus molekulnya. Untuk lebih jelasnya dapat dituliskan seperti rumus di bawah ini.
Kadar unsur = (( jumlah atom × Ar unsur ) / Mr senyawa ) x 100%
contoh soal cara menentukan kadar unsur suatu senyawa
Tentukan kadar Karbon (C) dan Nitrogen (N) dalam urea (CO(NH2)2) ? (Ar untuk C = 12 ; N = 4 ; O = 16 ; dan H = 1)Jawab:
1 mol urea terkandung 1 atom C, 1 atom O, 2 atom N dan 4 atom H.
Mr urea = 12 + 16 + 28 + 4 = 60
Kadar C = ( 12 / 60 ) x 100 % = 20 %
Kadar N = ( 28 / 60 ) x 100 % = 46,66 %
Bagaimana cara Menentukan Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Secara umum rumus kimia digunakan untuk menunjukkan jenis atom unsur dan jumlah relatif dari masing-masing unsur yang terdapat dalam zat.Banyaknya unsur yang terdapat dalam sebuah zat dapat ditunjukkan dengan angka indeks. Rumus kimia sendiri dapat berupa rumus empiris dan rumus molekul.
- Rumus empiris, adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil antar atom dari unsur-unsur yang menyusun senyawa
- Rumus molekul, adalah rumus yang menyatakan jumlah atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu molekul senyawa
Perhatikan contoh rumus molekul dan rumus empiris beberapa senyawa di bawah ini.
Rumus Molekul dan Rumus Empiris Beberapa Senyawa | ||
---|---|---|
Nama Zat | Rumus Molekul | Rumus Empiris |
Air | H2O | H2O |
Glukosa | C6H12O6 | CH2O |
Benzena | C6O6 | CH |
Etilena | C2H4 | CH2 |
Asetilena | C2H2 | CH |
n adalah bilangan bulat
Penentuan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa dapat dilakukan dengan beberapa langkah atau tahap sebagai berikut.
- Cari massa (persentase) tiap unsur penyusun senyawa
- Ubah ke satuan mol
- Perbandingan mol tiap unsur merupakan rumus empiris
- Cari rumus molekul dengan menggunakan (Mr rumus empiris)n = Mr rumus molekul, n dapat dihitung
- Kalikan n yang diperoleh tadi dari hitungan dengan rumus empiris
contoh soal
Diketahui suatu senyawa terdiri dari 43,7%P dan 56,3%O. Tentukan rumus molekul! (Ar : P = 31; O = 16)
Jawab:
Misal massa senyawa = 100 g
Dan massa P dan O adalah 43,7 g dan 56,3 g.
Perbandingan mol P : mol O = ( 43,7 / 31 ) : ( 56,3 / 16 )
Perbandingan mol P : mol O = 1,41 : 3,52
Perbandingan mol P : mol O = 1 : 2,5
Perbandingan mol P : mol O = 2 : 5
Jadi, rumus molekul P2O5.
contoh soal
Diketahui suatu senyawa terdiri atas 60% karbon, 5% hidrogen, dan sisanya berupa nitrogen. Mr senyawa ini adalah 80 (Ar : C = 12 ; H = 1 ; N = 14). Tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut!
Jawab:
Persentase nitrogen (%) = 100% – ( 60% + 5% ) = 35%.
Misal massa senyawa = 100g
Dan massa C : H : N = 60 : 5 : 35
Perbandingan ( mol C : mol H : mol N ) = 5 : 5 : 2,5
C : H : N = 2 : 2 : 1
Maka rumus empiris = (C2H2N)n.
(Mr rumus empiris)n = Mr rumus molekul
(C2H2N)n = 80
(24 + 2 + 14)n = 80
40n = 80
n = 2
Sehingga, rumus molekul senyawa tersebut = (C2H2N)2 = C4H4N2.
Bagaimana Cara Menentukan Rumus Kimia Hidrat (Air Kristal)
Hidrat adalah senyawa kristal padat yang mengandung air kristal atau H2O. Rumus kimia senyawa kristal padat sudah diketahui. Jadi pada dasarnya penentuan rumus hidrat merupakan penentuan jumlah molekul air kristal atau H2O atau nilai x.Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis sebagai berikut.
Sebagai contoh misalnya pada garam kalsium sulfat, memiliki rumus kimia CaSO4.2H2O, artinya dalam setiap satu mol CaSO4 terdapat 2 mol H2O.
Beberapa senyawa berhidrat atau berair kristal ditampilkan seperti tabel di bawah.
Contoh Senyawa Berhidrat | ||
---|---|---|
Nama Senyawa | Jumlah Molekul Air Kristal | Rumus Kimia |
Kalsium sulfat dihidrat | 2 | CaSO4.2H2O |
Asam oksalat dihidrat | 2 | H2C2O4.2H2O |
Tembaga (II) sulfat pentahidrat | 5 | CuSO4.5H2O |
Natrium sulfat pentahidrat | 5 | Na2SO4.5H2O |
Magnesium sulfat heptahidrat | 7 | MgSO4.7H2O |
Natrium karbonat dekahidrat | 10 | Na2CO3.10H2O |
contoh soal
Diketahui sebanyak 5g tembaga (II) sulfat hidrat dipanaskan sampai semua air kristalnya mengalami penguapan. Massa tembaga (II) sulfat padat yang terbentuk adalah 3,20g. Tentukan rumus hidrat tersebut! (Ar untuk Cu = 63,5 ; S = 32 ; O = 16 ; H = 1)
Jawab:
Langkah-langkah penentuan rumus hidrat:
- Misalkan rumus hidrat CuSO4.xH2O.
- Tulis persamaan reaksinya.
- Tentukan mol zat sebelum dan sesudah reaksi.
- Tentukan nilai x, dengan menggunakan perbandingan mol CuSO4 : mol H2O.
CuSO4.xH2O(s) | → | CuSO4(s) | + | xH2O |
5g | 3,2g | 1,8g |
mol CuSO4 : mol H2O = 1 : 5.
Jadi, rumus hidrat dari tembaga(II) sulfat yaitu CuSO4.5H2O.
contoh soal
Diketahui rumus kimia garam barium klorida berhidrat (BaCl2.xH2O) apabila 12,2g garam tersebut dipanaskan menghasilkan zat yang tersisa sebanyak 10,4g? (Ar untuk Ba = 137 ; Cl = 35,5 ; O = 16 ; H = 1)
Jawab:
BaCl2.xH2O | → | BaCl2 | + | xH2O | ||
↓ | ↓ | ↓ | ||||
.... | .... | .... | ||||
12,2g | 10,4g | (12,2 – 10,4) | = | 1,8g |
= ( 10,4 / 208 ) : ( 1,8 / 18 )
= 0,05 : 0,1
= 1 : 2
Jadi, rumus kimia garam tersebut BaCl2.2H2O.
3. Hitungan Kimia
Untuk menentukan jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi harus dihitung dalam satuan mol. Artinya, satuan-satuan yang diketahui harus diubah ke bentuk mol. Metode pengubahan ke bentuk mol dikenal dengan metode pendekatan mol.Berikut ini adalah langkah-langkah metode pendekatan mol, yaitu sebagai berikut.
- Tuliskan persamaan reaksi dari soal di atas.
- Ubah semua satuan yang diketahui dari tiap zat ke dalam mol.
- Gunakan koefisien reaksi untuk menyeimbangkan banyak mol zat reaktan dan produk.
- Ubahlah satuan mol dari zat yang ditanya ke bentuk satuan yang ditanya (L atau g atau partikel, dll.).
contoh soal
Tentukan berapa massa air (H2O) yang dihasilkan dari reaksi pembakaran 4g H2 dengan O2? (Ar untuk H = 1 ; O = 16)
Jawab:
Setarakan reaksi 2H2 + O2 → 2H2O Agar lebih mudah gunakan tahap-tahap berikut ini.
m H2 | → | mol H2 | → | mol H2O | → | m H2O |
ubah ke | cari | ubah ke |
mol H2 = 4 / 2 mol = 2 mol
mol H2O = ( koefisien H2O / koefisien H ) x mol H2
mol H2O = 2 / 2 x 2 mol
mol H2O = 2 mol
m H2O = 2 x MrH2O = 2 x 18 = 36g
Contoh soal
Diketahui satu mol logam aluminium direaksikan dengan asam klorida secukupnya menurut reaksi Al(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g). Tentukan
- Berapa massa AlCl3 yang terbentuk?
- Berapa volume gas H2 (STP)?
- Berapa partikel H2 yang terjadi?
(Ar: Al = 27 ; Cl = 35,5)
2Al(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2(g) 1 mol
a. Berapa massa ALCL3 yang terbentuk ?
mol AlCl3 = ( koefisien AlCl3 / koefisien Al ) x mol Al
mol AlCl3 = 2 / 2 x 1 mol = 1 mol
m AlCl3 = 1 x Mr AlCl3
m AlCl3 = 1 x {(27) + (3 x 35,5)} = 1 x 133,5
m AlCl3 = 133,5 g
b. Berapa Volume Gas H2 STP
mol H2 = ( koefisien H2 / koefisien Al ) x mol Al
mol H2 = 3 / 2 x 1 mol
mol H2 = 1,5 mol
V H2 (STP) = mol H2 × 22,4 L
= 1,5 × 22,4 L
= 33,6L
c. Partikel H2 yang terjadi
Partikel H2 = mol H2 × 6,02 × 1023
Partikel H2 = 1,5 × 6,02 × 1023
Partikel H2 = 9,03 × 1023 partikel
Contoh soal:
Diketahui sebanyak 13g seng tepat habis bereaksi dengan sejumlah HCl menurut reaksi:
Zn(s) + HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g).
Jika 1 mol gas oksigen pada tekanan dan suhu tersebut dengan volume 20L, berapa literkah volume gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut? (ArZn = 65)
Jawab:
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
mol Zn = 13 / 65 = 0,2 mol
mol H2 = ( koefisien H2 / koefisien Zn ) × mol Zn
= 1 / 1 × 0,2 mol = 0,2 mol
V H2 = mol H2 × 20 L (T.P) tersebut
= 0,2 × 20 L = 4 L
Contoh soal:
Suatu pembakaran gas etana (C2H6) memerlukan oksigen 4,48 L (STP), menurut reaksi:
C2H6(g) + O2(g) → CO(g) + H2O(g)
- Berapa massa etana tersebut?
- Berapa massa CO2 yang dihasilkan? (Ar: C = 12 ; H = 1 ; O = 16)
2C2H6(g) + 7O2(g) → 4CO2(g) + 6H2O(g)
mol O2 = 4, 48 / 22, 4 = 0,2 mol
a. Berapa massa etana
mol C2H6 = 2 / 7 × 0,2 mol = 0,057 mol
m C2H6 = 0,057 × 30 = 1,71 g
b. Berapa massa CO2 yang dihasilkan
mol CO2= 4 / 7 × 0,2 mol = 0,114 mol
m CO2 = 0,114 × 44 = 5,02 g
4. Pereaksi Pembatas
Pada suatu reaksi kimia, perbandingan mol dari zat pereaksi yang dicampurkan tidak akan selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Ini artinya bahwa ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi yang demikian disebut pereaksi pembatas. Untuk lebih mudah perhatikan gambar di bawah.Reaksi di atas mengambarkan bahwa menurut koefisien reaksi, satu mol zat X membutuhkan dua mol zat Y.
Gambar di atas memperlihatkan tiga molekul zat X direaksikan dengan empat molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya dua molekul dan satu molekul tersisa atau tidak bereaksi. Disamping itu, empat molekul zat Y habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas.
Pereaksi pembatas adalah reaktan yang habis bereaksi dan tidak bersisa di akhir reaksi.
Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi yang mempunyai nilai hasil bagi terkecil merupakan pereaksi pembatas
Contoh soal
Diketahui sebuah reaksi yang dinyatakan sebagai berikut S(s) + 3F2(g) → SF6(g). Jika direaksikan antara 2 mol S dengan 10 mol F2, maka:
- Berapa mol SF6 yang terbentuk ?
- Zat mana dan berapa mol zat yang tersisa?
S + 3F2 → SF6
Dari koefisien reaksi di atas menunjukkan bahwa 1 mol S membutuhkan 3 mol F2.
Kemungkinan yang terjadi sebagai berikut.
a. Jika semua S bereaksi maka F2 yang dibutuhkan:
mol F2 = ( koefisien F2 / koefisien S ) x 2 mol S
mol F2 = ( 3 / 1 ) x 2 mol
mol F2 = 6 mol
Ini dimungkinkan karena F2 tersedia 10 mol.
b. Jika semua F2 habis bereaksi maka S yang dibutuhkan:
mol S = koefisien F2 / koefisien S x 10 mol F2
mol S = ( 1 / 3 ) x 10 mol
mol S = 3,33 mol
Ini tidak dimungkinkan terjadi, karena S yang tersedia hanya 2 mol. Jadi, yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah S!
Banyaknya mol SF6 yang terbentuk = x mol S.
- Mol SF6 = 1 x 2 mol = 2 mol
- Zat yang tersisa F2, sebanyak = 10 mol – 6 mol = 4 mol F2
Contoh soal di atas juga dapat diselesaikan dengan tahap-tahap seperti berikut.
- Setarakan reaksinya.
- Semua pereaksi diubah menjadi mol.
- Bagilah masing-masing mol zat dengan masing-masing koefisiennya.
- Nilai hasil bagi terkecil disebut pereaksi pembatas dan diberi tanda atau dilingkari.
- Cari mol zat yang ditanya.
- Ubah mol tersebut menjadi gram/liter/partikel sesuai pertanyaan.
S | + | 3F2 | → | SF6 | ||
↓ | ↓ | |||||
2 mol | 10 mol | |||||
2 / 1 = 2 | 10 / 3 = 3,33 (Nilai 2 < 3,33) |
Ini artinya, zat pereaksi pembatas: S. Sehingga dapat ditulis
S | + | 3F2 | → | SF6 |
↓ | ↓ | |||
2 mol | 10 mol |
a. Besar mol SF6
= ( koefisien SF6 / koefisien pereaksi pembatas ) x 2 mol S
= ( 1 / 1 ) x 2 mol = 2 mol
b. mol F2 yang bereaksi
= ( koefisien F2 / koefisien S ) x 2 mol S
= ( 3 / 1 ) x 2 mol = 6 mol
mol F2 sisa = mol tersedia – mol yang bereaksi
mol F2 sisa = 10 mol – 6 mol = 4 mol
Apabila hanya melibatkan antara dua buah gas maka dapat berlaku rumus-rumus seperti di bawah ini.