Hormon yang Berperan Dalam Menstruasi, Kehamilan, Persalinan dan Kelainan Sistem Reproduksi

Table of Contents

Manusia memiliki hormon-hormon yang berperan dalam reproduksinya, pada artikel kali ini kita akan melihat hormon-hormon apa saya yang berperan pada menstruasi, kehamilan, dan perasalinan. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan di bawah ini.

Hormon Yang Berperan Dalam Menstruasi

Hormon-hormon yang mempengaruhi atau berperan dalam proses menstruasi adalah FSH, LH, estrogen, dan progestron.

Hormon Yang Berperan Dalam Kehamilan

Setelah telur dibuahi dan membagi diri menjadi 2 sel, lalu menjadi 4, dan 8, demikian seterusnya, setiap beberapa jam, mengakibatkan ratusan bahkan ribuan sel secara bertahap akan berkelompok dan berubah menjadi beberapa tipe jaringan seperti otot, saraf, dan sel-sel darah.

Lima minggu setelah pembuahan, embrio akan timbul, dengan ukuran yang lebih kecil dari sebutir kacang goreng, tetapi lengan dan tungkainya telah berkembang.

Hormon yang berperan dalam tahap pembentukan embrio adalah hormon estrogen, LH, progesteron. Progesteron yang disekresi selama kehamilan juga membantu menyiapkan kelenjar mammae untuk laktasi (pengeluaran susu dari kelenjar susu).

Persalinan (proses kelahiran bayi)

Leher rahim ibu atau serviks yang tertutup rapat selama proses kehamilan mengalami relaksasi atau pelebaran. Ketika otot-otot dinding rahim mulai menegang dan memendek secara bergelombang maka disebut kontraksi. Kontraksi menjadi semakin sering dan makin kuat. Tahap ini disebut kala I, dan merupakan kerja berat, baik bagi ibu maupun bayi. Secara berangsur-angsur kontraksi mendorong bayi melalui serviks yang telah membuka dan memasuki vagina menuju dunia luar. Ini adalah kala II atau kala persalinan.

Kala II diikuti oleh kala III atau tahap pasca persalinan ketika uri keluar. Bayi melewati lubang besar di tengah-tengah panggul ibu atau tulang-tulang panggul. Lubang ini jauh lebih lebar dibandingkan yang ada pada panggul pria, untuk dapat memberi tempat pada bentuk kepala bayi.

Sendi-sendi panggul dan ligamen-ligamen terutama simpisis pubis yang berada diantara 2 tulang pubis, meregang sedikit untuk membuat lubang menjadi lebih besar.

Embrio diselaputi oleh tiga buah lapisan, yaitu:

1. Amnion
   Amnion berisi cairan yang berfungsi melindungi embrio dari benturan.
2. Khorion
   Khorion merupakan bagian dari plasenta yang merupakan tempat pertukaran zat-zat antara embrio dan ibu.
3. Alantois
   Alantois adalah membran yang mengandung pembuluh darah penghubung embrio dan ibu.

Pemberian Air Susu Ibu (ASI)

Stelah proses persalinan selesai, berikutnya adalah tahap pemberian air susu ibu (ASI). Air Susu Ibu (ASI) dihasilkan oleh kelenjar susu. Kelenjar-kelenjar ini membuat susu untuk makanan si buah hati (bayi).

Kelenjar mamalia manusia berada pada payudara di dada. Tiap payudara memiliki lebih kurang 20 lobus, yaitu kumpulan kelenjar laktiferus pembuat susu. Selama kehamilan dan sesudah kelahiran, kelenjar-kelenjar ini membesar dan menghasilkan susu yang mengalir sepanjang saluran laktiferus dan keluar dari puting susu.

Ketika bayi menghisap puting, isapan ini merangsang susu mengalir keluar dari dalam payudara.

Kelainan atau penyakit pada sistem reproduksi

Beberapa kelainan atau penyakit yang dapat timbul pada sistem reproduksi adalah, sebagai berikut.

1. Sifilis

Sifilis disebabkan oleh bakteri Triponema pallidium. Orang yang menderita sifilis memiliki luka di alat kelaminnya dan jika tidak segera diobati, bakteri tersebut dapat merusak sel otak dan melumpuhkan tulang atau merusak jantung serta pembuluh darah.

2. Gonore

Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhaeae. Orang yang menderita Gonore akan merasakan sakit saat urinasi, kadang-kadang urine mengeluarkan nanah dan jika tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi, yaitu sperma pada pria dan saluran falopi pada wanita sehingga mengakibatkan kemandulan.

3. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) berasal dari kata "Acquired" yang artinya diperoleh, "Immune deficiency" berarti kekebalan yang rapuh, dan "syndrome" berarti kumpulan gejala yang timbul bersamaan. Berdasarkan asal namanya itu, AIDS mempunyai arti menurunnya kekebalan tubuh terhadap penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya.