Penyebab Terjadinya Erosi dan Usaha Untuk Mengurangi Terjadinya Erosi
Penyebab Terjadinya Erosi
Erosi dapat terjadi diakibatkan oleh beberapa sebab, yaitu sebagai berikut.
1. Erosi air sungai
Gerakan air yang mengalir dapat menyebabkan terjadinya gesekan dengan tanah yang dilaluinya. Semakin cepat dan besar jumlah airnya, maka semakin besar pula gerakan yang ditimbulkannya.
Semakin besar gerakan air akan menyebabkan gesekan yang semakin keras. Gesekan air dengan tanah yang dilaluinya ini dapat menyebabkan terjadinya pengikisan, oleh karena itu secara tidak langsung air yang banyak membawa benda padat yang menimbulkan gesekan keras.
Meski begitu, berbeda dengan air yang tenang. Pada air yang tenang atau tidak mengalir deras tidak akan menyebabkan terjadinya gesekan dan tidak menimbulkan pengikisan.
Dengan kata lain, dapat kita simpulkan bahwa pengikisan hanya dapat terjadi jika air itu mengalir dan mengangkut benda-benda padat.
Akibat yang ditimbulkan oleh erosi air sungai dapat dibuktikan dari terjadinya
- lembah-lembah
- ngarai
- urang yang dalam
Contoh erosi yang terjadi akibat air sungai adalah pada Lembah Anai, Ngarai Sianok, Grand Canyon dan Sungai Colorado di Amerika Serikat.
2. Erosi air laut atau abrasi
Erosi air laut sering disebut dengan sebutan abrasi.
Abrasi adalah perusakan atau pengikisan pantai yang disebabkan oleh pukulan gelombang laut yang terusmenerus terhadap dinding pantai.
Contoh abrasi adalah Pantai Parangtritis di Yogyakarta.
3. Erosi es atau gletser
Gerakan lapisan es yang mengalir turun dari pegunungan es yang menyebabkan pengikisan disebut dengan erosi es atau gletser.
Aliran es yang mencair akan membawa atau menyeret batu-batuan ke bawah atau disebut moraine.
Contoh erosi es atau gletser adalah pada Pantai Fyord di Skandinavia.
4. Erosi angin atau korasi
Selain air sungai, air laut, dan es, pengikisan juga dapat disebabkan oleh angin.
Pengikisan yang terjadi atau disebabkan oleh angin disebut sebagai korasi.
Pengikisan oleh angin banyak dapat kita temukan terjadi di daerah gurun pasir.
Dimana setelah pasir-pasir terbawa oleh angin, berikutnya pasir tersebut diendapkan di tempat lain sehingga terbentuk bukit-bukit pasir yang dapat berpindah-pindah.
Jika pasir yang terbawa angin itu melewati batu-batuan, akan timbul gesekan antara pasir dan batuan yang dapat menyebabkan terjadinya pengikisan batuan
Jika bagian bawah batuan itu terkikis secara terus-menerus, bantuan akan membentuk batu cendawan di gurun pasir.
Contoh pengikisan oleh angin atau korasi adalah seperti Tanah Loss di Cina Utara setebal 600 meter yang merupakan hasil erosi angin dari Gurun Gobi.
Usaha Untuk Mengurangi Terjadinya Erosi
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya erosi, antara lain adalah sebagai berikut:- Pembuatan terasering dengan cara membuat tanah lereng menjadi bertingkat-tingkat, sehingga apa jika terjadi hujan, kecepatan air dari bagian atas akan berkurang
- Pelaksanaan strip-cropping atau metode tanam berseling yang waktu panennya tidak sama
- Melakukan reboisasi atau penanaman hutan kembali, terutama dilakukan pada hutan-hutan lindung yang mulai gundul
- Mengadakan contour-plowing, yaitu mengadakan pembajakan yang searah dengan kontur