Arsitektur Sistem Operasi Berlapis
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa ada lima arsitektur sistem operasi moderen, yang kedua adalah Sistem Berlapis.
Struktur sistem berlapis pada sistem operasi moderen pada dasarnya dibuat menggunakan pendekatan top-down, artinya semua fungsi ditentukan dan dibagi menjadi komponen-komponen.
Pada sistem berlapis, modularisasi sistem dilakukan dengan cara memecah sistem operasi menjadi beberapa lapisan atau tingkatan.
Lapisan terendah atau pada layer 0 terdapat perangkat keras sedangkan pada lapisan teratas atau layer ke-5 merupakan user interface.
Dengan system modularisasi ini, setiap lapisan dapat mempunyai fungsi atau operasi tertentu yang berbeda dan melayani lapisan yang lebih rendah.
System operasi pertama yang menggunakan system berlapis adalah THE.
Pada dasarnya system operasi berlapis dibuat dengan tujuan untuk mengurangi kekompleksitasan rancangan dan implementasi dari suatu sistem operasi.
Beberapa sistem operasi yang menggunakan sistem berlapis diantaranya seperti UNIX termodifikasi, THE, Venus dan OS/2.
Berikut ini adalah gambaran tiap layer pada sistem berlapis.
Penjelasan Layer Sistem Berlapis | ||
---|---|---|
Layer | Nama Layer | Fungsi |
Layer 5 | User program | Aplikasi jadi yang digunakan oleh end user |
Layer 4 | Buffering untuk Input/Output (I/O) device | Menyederhanakan akses Input/Outpun (I/O) pada level di atas |
Layer 3 | Operator-console Device Driver | Mengatur komunikasi dari proses-proses yang berjalan |
Layer 2 | Manajemen Memori | Untuk mengalokasikan ruang pada memori |
Layer 1 | Penjadwalan CPU | Mengatur alokasi CPU dan Switching pengaturan processor |
Layer 0 | Hardware | Sebagai perangkat keras yang mengoprasikan seluruh sistem |
Kelebihan dan Kekurangan Model Sistem Berlapis
Sama seperti model sistem operasi moderen yang lainnya, tentu terdapat keunggulan dan kelemahannya. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan model sistem berlapis.
Kelebihan model struktur sistem operasi berlapis adalah memiliki semua keunggulan rancangan modular. Artinya disini sistem terbagi menjadi beberapa modul, dan setiap modul dan lapisan bisa dirancang, di uji, secara berdiri sendiri sehingga jika terjadi suatu kesalahan dapat dengan mudah untuk menangani-nya.
Kelemahan dari sistem berlapis adalah semua fungsi-fungsi dari sistem operasi harus terdapat pada masing-masing lapisan, sehingga jika terjadi suatu kesalahan bisa jadi semua lapisan harus diprogram ulang.