Fungsi-Fungsi Manajemen

Table of Contents

Perusahaan dalam usaha mencapai tujuannya selalu melakukan kegiatan-kegiatan sebagai suatu proses perusahaan. Untuk proses operasional perusahaan sendiri ada bermacam-macam, mulai dari memasarkan barang-barang atau jasa-jasa, berproduksi, menjalankan pembelanjaan, mengadakan kegiatan-kegiatan personalia, dan administrasi akuntansi.

Memahami bahwa tujuan perusahaan bermacam-macam, tergantung dari jenis perusahaan yang didirikan. Maka beberapa tujuan perusahaan yang wajib atau pasti dimiliki perusahaan adalah untuk pencapaian laba maksimum, berusaha tetap hidup dan berkembang, bertujuan sosial, dan lain-lain.

Agar tujuan di atas dapat dicapai secara efisien dan efektif, maka kegiatan perusahaan perlu diatur dengan baik. Pengaturan proses perusahaan dalam pengertian keseluruhan, dikenal sebagai usaha atau fungsi manajemen.


Macam-macam Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen secara garis besar terdiri atas lima bagian, kelima bagian tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan.


1. Perencanaan ( Planning )

Apa itu Perencanaan ? Perencanaan adalah suatu tujuan tertentu yang telah kita tetapkan, dan kita mulai membuat rencana-rencana untuk mencapainya. Bagaimana dengan perencanaan yang dibuat perusahaan ?


Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan. Pada dasarnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/ tindakan-tindakan ekonomis yang efektif pada waktu yang akan datang.

Agar perencaan suatu perusahaan menjadi efektif, maka perencanaan harus meliputi kegiatan-kegiatan di bawah ini.

  1. Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
  2. Merumuskan kebijakan dan prosedur.
  3. Melakukan peninjauan secara periodik untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, dan mencari alternatif lain untuk mencapai tujuan perusahaan.

Perencanaan mempunyai empat tujuan penting, yaitu sebagai berikut.

  1. Mengurangi risiko dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
  2. Memusatkan perhatian pada sasaran.
  3. Mendapatkan/menjamin proses pencapaian tujuan agar dapat terlaksana secara ekonomis.
  4. Memudahkan pengawasan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah suatu proses atau kegiatan pembagian tugas berdasarkan apa yang akan dikerjakan, dalam pengembangan struktur organisasi atau struktur perusahaan yang sesuai. hal ini bertujuan agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Fungsi organizing meliputi kegiatan di bawah ini.

  1. Penentuan dan penelitian kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
  2. Penggolongan kegiatan-kegiatan perusahaan,
  3. Penugasan setiap kegiatan kepada kelompok-kelompok yang telah ditentukan, sesuai dengan keahlian masing-masing.

3. Pengarahan (Directing)

Apa itu Pengarahan ? Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran-saran, motivasi, dan perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan unutk melaksanakan tugas masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar tugas itu dapat dilakukan atau diselesaikan dengan baik dan benar, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, seorang pimpinan dituntut agar dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk atau nasihat, berpikir kreatif dan berinisiatif, meningkatkan kualitas, serta memberikan stimulasi kepada para karyawan. Dengan demikian, kegiatan pengarahan banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi (bawahan), kepemimpinan, dan pengembangan komunikasi.

Ada 3(tiga) gaya kepemimpinan yang umum dijumpai dalam organisasi, yaitu otoriter, demokratis, dan bebas. Berikut penjelasan-nya.

  1. Pemimpin otoriter mengambil keputusan tanpa berkonsultasi atau meminta pendapat dari bawahan.
  2. Pemimpin demokratis menginginkan adanya peran bawahan dalam menghasilkan keputusan.
  3. Pimpinan bebas menyerahkan pengambilan keputusan kepada bawahan, dengan pengarahan yang seminimal mungkin dari pemimpin.

4. Pengkoordinasian (Coordinating)

Dalam suatu organisasi, sering kali terjadi kondisi dimana tujuan masing-masing anggota organisasi berbeda satu sama lain. Padahal organisasi disusun dengan maksud untuk mencapai satu tujuan bersama. Dalam kasus ini sering sekali kita dapati adanya perbedaan pendapat, yang akhirnya dapat memengaruhi keputusan-keputusan yang akan diambil oleh manajemen. Oleh karena itu, berbagai macam pendapat perlu dipadukan supaya menuju ke penyelesaian yang harmonis dalam suatu tindakan koordinasi, yang akan menuju ke suatu tujuan organisasi.


Dengan demikian koordinasi sangat diperlukan dalam organisasi, agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.


Apabila masing-masing bagian dalam organisasi bertindak sendiri-sendiri, tidak terkoordinasi, maka dapat kita yakini bahwa tujuan organisasi tidak akan dapat tercapai. Jadi setelah segala sesuatu itu direncanakan, diorganisasikan, dan diarahkan, maka selanjutnya kegiatan-kegiatan itu perlu dikoordinasikan.


Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa koordinasi merupakan suatu proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan unit-unit yang terpisah (departemen/bidang fungsional) dalam suatu perusahaan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengkoordinasian, diupayakan adanya keselarasan kegiatan-kegiatan pada satuan organisasi atau keselarasan di antara pejabatnya.


Pada pelaksanaan fungsi koordinasi, pimpinan harus mengusahakan Hal-Hal sebagai berikut.

  1. Lingkungan organisasi turut mendukung tugas tersebut. Misalnya, adanya tenaga yang cakap dan pembagian tugas yang baik.
  2. Penerapan prinsip-prinsip koordinasi pada setiap anggota organisasi, seperti:
    1. Harus terjalin hubungan baik antaranggota organisasi, baik hubungan vertikal maupun horizontal
    2. Harus dipupuk prinsip kerja sama antar anggota organisasi agar diperoleh adanya informasi timbal balik.

5. Pengendalian atau Pengawasan (Controlling)

Fungsi terakhir dari manajemen yang harus dilaksanakan oleh pimpinan perusahaan adalah fungsi pengendalian atau pengawasan. Pengendalian merupakan kegiatan untuk menemukan dan mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.


Setiap tahap kegiatan perlu dilakukan pengawasan, sebab apabila terjadi penyimpangan, akan lebih cepat dilakukan koreksi/perbaikan.


Fungsi pengendalian pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

  1. Membuat standar perencanaan.
  2. Menyusun jadwal kerja.
  3. Mengawasi pelaksanaan kerja.
  4. Melakukan tindakan perbaikan.

Dalam suatu perusahaan dapat dijumpai beberapa manajer. Pada dasarnya setiap manajer melakukan fungsi yang sama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan.

Namun bila dilihat corak kegiatannya, maka setiap manajer memiliki perbedaan. Jadi setiap manajer mempunyai fungsi yang sama, tetapi berbeda dalam corak kegiatannya.

Tingkat manajer atau macam-macam manajer dibedakan menjadi tiga tingkat yaitu top manager, middle manager, dan supervising manager

  1. Top manager (manajer tertinggi), yang terdiri atas anggota dewan direksi ( board of manager) dan presiden perusahaan
  2. Middle manager (manajer menengah), terdiri dari kepala-kepala bagian (kabag), kepala divisi, dan kepala seksi
  3. Supervisory manager (first line manager) atau manajer tingkat pertama yang terdiri atas kepala mandor dan mandor.

Macam-macam Corak atau Kegiatan Manajer

Adapun corak kegiatan manajer dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut

  1. Board of manager, yang memimpin organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.
  2. President manager, yang memimpin para manajer, agar menghasilkan team work.
  3. Divisions hands, yang memimpin pekerja di berbagai bidang.
  4. Superintendent, general foreman, dan foreman, yang memimpin para pekerja, agar dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi/perusahaan.