Nilai Uang Berdasarkan Bahan Pembuatannya dan Berdasarkan Penggunaannya
Nilai Uang
Uang sebagai alat pertukaran barang yang sah saat ini, tentu saja memiliki nilai. Untuk mengetahui nilai dari suatu uang pada dasarnya dapat dilihat dari dua sudut pandang, pertama adalah uang dilihat dari bahan pembuatannya dan yang kedua adalah uang dilihat dari penggunaannya. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan di bawah ini.
Nilai Uang Dilihat Dari Bahan Pembuatan-nya
Salah satu cara melihat nilai dari suatu uang adalah melalui bahan pembuatan uang itu sendiri. Dari bahan pembuatanya sendiri, uang dapat dibagi ke dalam dua jenis atau nilai, yaitu:
1. Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik uang adalah nilai uang berdasarkan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan uang tersebut. Sebagai contoh, untuk membuat uang logam Rp 100,00 diperlukan logam perak sebesar 1 gram atau bisa kita sebut bahwa uang sebesar RP. 100,00 sama dengan harga nilai 1 gram perak. Ini yang dimaksud dengan nilai intrinsik.
2. Nilai Nominal
Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera pada uang tersebut. Sebagai contoh uang Rp. 100.000,00 tertulis angka seratus ribu rupiah. Maksudnya adalah nilai nominal tersebut adalah nilai dari mata uang yang bersangkutan.
Perbedaan Fiducier Money dan Full Bodied Money
Berdasarkan kedua penggolongan jenis nilai uang di atas timbul dua istilah yang menggambarkan kesesuaian antara nilai uang dan bahan pembuatan uang itu sendiri, yaitu fiducier money dan full bodied money.
Fiducier Money adalah uang yang memiliki nilai nominal lebih besar daripada nilai intrinsiknya. Contohnya uang kertas.
Full Bodied Money adalah uang yang memiliki nilai nominal yang sama dengan nilai intrinsiknya. Contohnya adalah semua jenis uang logam.
Nilai Uang Dilihat Dari Penggunaan-nya
Setelah sebelumnya kita melihat nilai uang dari bahan pembuatan-nya, yang satu ini berbeda dilihat dari penggunaan-nya sendiri. Berdasarkan penggunaan-nya uang dapat dikategorikan ke dalam beberapa nilai, yaitu
1. Nilai Internal
Nilai Internal disini maksudnya adalah kemampuan suatu mata uang bila ditukarkan dengan barang. Dengan kata lain, nilai internal uang adalah daya beli uang terhadap barang atau jasa. Contoh uang sebesar Rp. 200.000,00 dapat ditukarkan dengan 1 gram emas. Ini artinya nilai internal uang Rp 200.000,00 adalah sebesar 1 gram emas.
2. Nilai eksternal
Nilai Eksternal adalah kemampuan uang dalam negeri yang apabila dibandingkan dengan mata uang asing (valuta asing). Dengan kata lain yang dimaksud dengan nilai eksternal uang adalah besarnya daya beli uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Ini lebih dikenal dengan istilah kurs. Contohnya uang Rp. 100.000,00 mampu ditukarkan dengan uang 10 Dollar Amerika (US $)