Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Yang Beredar Di Masyarakat

Table of Contents

Motif memegang uang

Tiap rumah tangga dalam sektor perekonomian memiliki alasan memegang dan menyimpan uang tunai, yaitu karena alasan transaksi, alasan berjaga-jaga, dan alasan berspekulasi. Pendapat ini dikemukakan oleh J.M Keynes yang disebut sebagai theory liquidity preference atau teori hasrat menahan uang tunai.


Adapun motif memegang uang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:

1. Alasan transaksi

Alasan menahan uang didasarkan pada keinginan untuk membiayai transaksi kebutuhan hidup sehari-hari (transaction motive). Dengan tersedianya uang, segala kebutuhan atau keperluan usaha setiap hari dapat dipenuhi dengan cepat. Keperluan untuk transaksi tergantung pada pendapatan. Makin tinggi pendapatan, makin tinggi pula pengeluaran untuk transaksi.



2. Alasan berjaga-jaga

Alasan berjaga-jaga (precautionary motive) adalah alasan transaksi untuk menghadapi keadaan darurat yang terjadi tanpa diduga-duga. Misalnya salah satu anggota mendadak sakit. Keperluan uang untuk alasan berjaga-jaga (darurat) bergantung pada besarnya pendapatan.



3. Alasan spekulasi

Alasan spekulasi (speculative motive) adalah alasan yang timbul karena adanya keinginan memperoleh keuntungan berdasarkan ramalan atau perhitungan pada masa yang akan datang. Misalnya seorang membeli saham sekarang dan menjualnya pada masa yang akan datang.



Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Seperti pendapatan, tingkat suku bunga uang, selera masyarakat, harga-harga barang, fasilitas kredit atau sistem serta cara pembayaran, dan kekayaan yang dimiliki masyarakat.



1. Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka semakin besar juga jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Hal sebaliknya juga berlaku jika semakin kecil pendapatan maka semakin sedikit uang yang beredar di masyarakat.



2. Tingkat suku bunga

Tingkat suku bunga akan mempengaruhi uang yang beredar. Apabila tingkat suku bunga rendah, masyarakat enggan menyimpan uangnya di bank sehingga jumlah uang yang beredar akan meningkat. Sebaliknya jika tingkat suku bunga tinggi maka jumlah uang yang beredar akan mengalami penurunan.



3. Selera masyarakat

Selera masyarakat akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Misalnya peningkatan terhadap mode pakaian baru akan mempengaruhi uang yang beredar.



4. Harga barang

Harga barang juga akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Misalnya apabila harga barang naik, maka jumlah dan peredaran uang akan semakin cepat.



5. Fasilitas kredit

Fasilitas kredit atau cara pembayaran dengan menggunakan kartu kredit atau cara angsuran akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Misalnya jika seseorang mengadakan pembelian dengan menggunakan kartu kredit maka permintaan uang tunai akan semakin menurun.



6. Kekayaan yang dimiliki masyarakat.

Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin besar apabila ragam atau variasi bentuk kekayaan sedikit. Sebaliknya, jika ragam bentuk kekayaan semakin banyak atau luas seperti tabungan, surat berharga dan sebagainya. Maka jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan mengalami penurunan.