Hukum Permintaan dan Faktor Yang Menyebabkan Hukum Permintaan

Table of Contents
Sebelumnya kita telah mengetahui tentang hubungan Pelaku Ekonomi. Pada artikel kali ini lebih spesifik terhadap bagaimana kegiatan yang terjadi dalam kegiatan Ekonomi. Seperti saat kita ke pasar, kita melihat terdapat banyak penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli disini saling melakukan kegiatan transaksi jual beli.

Permintaan

Permintaan adalah suatu kegiatan dimana penjual memberikan penawaran sedangkan pembeli melakukan permintaan.

Memahami Konsep Permintaan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah lepas dengan yang namanya pemenuhan kebutuhan, hal ini berlangsung terus menerus diamana masyarakat selalu mengkonsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.

Proses melakukan permintaan terhadap jumlah barang atau jasa dapat terwujud apabila terpenuhi-nya daya beli konsumen.

Dalam hal terpenuhinya daya beli konsumen, sering kali kita mengaitkan dengan permintaan dimana faktor jumlah dan harga barang yang ditetapkan. Hukum permintaan menjelaskan bahwa jumlah suatu barang atau jasa yang diberi oleh konsumen pada berbagai kemungkinan tingkat harga sangat berpengaruh, baik pada waktu tertentu dan pada tempat tertentu.

Secara umum hubungan antara jumlah barang atau jasa yang diminta atau dibeli dan harga memiliki hubungan yang dapat ditampilkan seperti tabel contoh di bawah ini:

Tabel Jumlah Barang dan Harga
Kondisi
Harga per Kg (Rp)
Jumlah
A 15.000,00 3
B 13.000,00 4
C 11.000,00 5
D 9.000,00 6


Pada Tabel di atas, digambarkan bahwa hubungan antara jumlah permintaan dengan harga sangat berpengaruh. Tabel di atas menandakan bahwa jumlah yang diminta akan mengalami peningkatan ketika harga mengalami penurunan.
Kurva permintaan dibuat berdasarkan asumsi Ceteris Paribus.

Ceteris paribus adalah suatu asumsi yang menyatakan bahwa semua faktor lain yang turut mempengaruhi dianggap tidak berubah atau konstan. Apabila faktor lain yang ikut mempengaruhi permintaan mengalami perubahan maka, permintaan tersebut tidak dapat ditunjukkan dengan kurva permintaan yang semula.

Hukum permintaan

Hukum permintaan pada dasarnya mengambarkan tentang sifat atau hubungan antara perubahan harga suatu barang dan perubahan jumlah barang yang diminta.

Apabila harga barang mengalami penurunan permintaan, maka permintaan akan mengalami peningkatan. Begitu juga sebaliknya jika harga barang mengalami kenaikan maka permintaan akan mengalami penurunan.

Setiap barang atau benda pemuas kebutuhan memiliki kegunaan masing-masing atau utility. Oleh karena itu orang akan berupaya untuk memenuhi kebutuhannya dengan menyamakan pertambahan kegunaan benda pemuas kebutuhan yang di konsumsinya (utilitas marginal).


Faktor-faktor yang menyebabkan hukum permintaan menjadi tidak berlaku

Hukum permintaan dapat berlaku apabila terjadi Ceteris Paribus. Sedangkan ada beberapa alasan atau penyebab dimana hukum permintaan tidak dapat berlaku.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hukum permintaan tidak berlaku adalah:
  1. Barang Inferior
  2. Barang Inferior adalah barang yang apabila harganya turun dapat mengakibatkan jumlah yang semakin sedikit diminta oleh konsumen dan berlaku sebaliknya.
  3. Hubungan Kualitas Harga
  4. Konsumen seringkali hanya menggunakan patokan harga sebagai pedoman dari kualitas suatu barang atau jasa. Oleh karena itu harga barang-barang yang diminta akan menjadi tinggi, karena konsumen beranggapan bahwa barang-barang mahal memiliki kualitas barang yang lebih baik dibandingkan barang yang harganya lebih rendah.
  5. Kemungkinan Harga akan mengalami Perubahan
  6. Pada saat harga suatu barang mengalami kenaikan, maka permintaan akan barang tersebut akan mencapai kenaikan. Hal ini terjadi karena masyarakat memiliki kekhawatiran terhadap barang akan terus mengalami kenaikan. Sebagai contoh saat masa inflasi terjadi, harga barang akan mengalami kenaikan, tetapi masyarakat malahan menambah jumlah produksi barang yang diminta, akhirnya terjadinya produksi barang yang melebihi kebutuhan. Karena takut harga akan mengalami kenaikan lagi.


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Permintaan

Di hukum permintaan, diperlihatkan bahwa pada dasarnya hanya fokus pada pengaruh harga barang dengan jumlah barang yang diminta. Pada kenyataannya, perubahan jumlah suatu barang yang beredar di masyarakat, dan dibeli tidak hanya dipengaruhi oleh faktor harga saja, melainkan juga oleh faktor-faktor lain.

Faktor yang mempengaruhi jumlah barang yang beredar di masyarakat:

A. Adanya Barang Yang Mempunyai Hubungan Erat atau memiliki fungsi Substitusi
Sesuai dengan hukum permintaan yang menyatakan bahwa jumlah suatu barang yang diminta akan berubah apabila barang-barang yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut juga ikut mengalami perubahan.

Sebagai contoh, misalnya beras, sagu, dan jagung jika harga beras mengalami kenaikan, maka kemungkinan konsumen akan membeli jagung yang harganya lebih murah. Hal ini karena jumlah karbohidrat beras dapat digantikan dengan jagung.

Akibat dari permintaan jagung yang terus meningkat maka terjadilah pertambahan permintaan terhadap jagung. Hal ini juga dapat berlaku sebaliknya jika jagung mengalami kenaikan harga maka masyarakat akan lebih memilih membeli beras, dan permintaan beras akan mengalami kenaikan.


B. Penghasilan Konsumen
Secara umum bagi sebagian orang, jika mereka menerima penghasilan tambahan, maka akan muncul kecenderungan untuk meningkatkan pembeliannya.

Untuk barang Inferior, apabila seseorang mengalami kenaikan penghasilan, maka ia akan cenderung memberi suatu barang lebih banyak.

Untuk barang-barang yang meningkatkan permintaan sehubungan dengan permintaan penghasilan konsumen, disebut sebagai barang normal. Sedangkan apabila permintaan akan barang mengalami penurunan pada saat penghasilan konsumen mengalami peningkatan, maka disebut sebagai barang inferior.

Suatu barang dapat disebut sebagai barang inferior, jika permintaan akan barang tersebut mengalami penurunan sedangkan penghasilan konsumen mengalami peningkatan.


C. Selera Konsumen
Masalah permintaan akan suatu barang juga dipengaruhi oleh selera konsumen. Apabila selera konsumen mengalami peningkatan terhadap model atau hal tertentu, maka permintaan akan barang tersebut akan mengalami kenaikan. Hal ini juga berlaku sebaliknya jika saat model tersebut sudah tidak terlalu diminati, maka permintaan tersebut akan mengalami penurunan.


D. Faktor Non Ekonomis
Masalah non ekonomis juga dapat menyebabkan bertambahnya permintaan, meskipun tidak bersifat mutlak.

Sebagai contoh jika jumlah penduduk mengalami peningkatan serta semakin luasnya kesempatan kerja, maka akan semakin banyak orang yang menerima penghasilan.

Hal ini berarti semakin bertambahnya daya beli pada dasarnya akan menambah jumlah permintaan.

Selain pertambahan penduduk, terdapat juga faktor non ekonomis lain, yaitu:
  1. Tradisi
  2. Apabila pemakaian suatu barang sudah menjadi tradisi, walaupun kenaikan harga cukup tinggi, orang akan tetap membelinya, permintaan jenis ini bersifat inelastis.

    Apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastis.

  3. Mode
  4. Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang. Apabila barang tersebut sedang digandrungi oleh masyarakat, maka beberapa pun naiknya harga akan tetap dibeli, maka permintaan akan bersifat inelastis, demikian juga sebaliknya.


Perubahan permintaan

Dengan faktor-faktor yang disebutkan di atas, ada kemungkinan bahwa jumlah barang yang dibeli atau permintaan akan mengalami naik turun, meskipun harga tidak mengalami perubahan. Hal seperti itu dinamakan dengan pergeseran atau perubahan permintaan.

Terjadinya penurunan permintaan artinya pada setiap tingkat harga lebih sedikit permintaan.

Pergeseran kurva ke kiri diakibatkan karena adanya penurunan pendapatan. Turunnya harga salah satu barang substitusi, atau adanya kenaikan harga barang maupun perubahan selera konsumen.

Sedangkan kenaikan permintaan artinya lebih banyak permintaan pada setiap tingkat harga.

Pada dasarnya hubungan antara harga dan jumlah permintaan, dapat digambarkan dengan pendekatan matematis, sehingga keunggulan atau kelebihan tidak harus ada persyaratan ceteris paribus.